Kawasaki, sebagai suatu pabrikan besar asal Jepang yang turut mengembangkan produknya di Indonesia pada tahun 1980. Awalnya, pabrikan Kawasaki di Indonesia dari group Kawasaki Heavy Industry (KHI), menggunakan nama PT. Bintang Terang pada awal tahun 1980, yang lebih dikenal dengan istilah "Binter". Demikian juga produk Kawasaki di Indonesiapun diberi label Binter pada setiap produknya.
Pada tahun 1984 atau 1985, Kawasaki menutup usaha "Binter" nya di Indonesia, karena sebuah kasus pemilik PT. Bintang Terang, Eddy Tanzil yang buron ke luarnegeri. Baru pada tahun 1996, Kawasaki kembali berkiprah dengan nama PT. Kawasaki Motor Indonesia (KMI), dan tidak menggunakan nama "Binter" lagi.
Sebenarnya Kawasaki di Indonesia memproduksi berbagai type sepeda motor, dari motor jenis sport, touring hingga ke jenis bebek. Sesuai judul postingan di atas, kita membahas berbagai jenis motor sport-touring atau motor sport jantan Kawasaki.
Berikut beberapa sepeda motor sport-touring Kawasaki:
Binter Merzy KZ 200
Pada tahun 1980, ketika Kawasaki masih menggunakan nama Binter, memperkenalkan produk pertama sepeda motor berkapasitas mesin besar, yaitu Binter Merzy, atau Binter Merzy KZ 200. Berkapasitas mesin 200 cc dengan mesin 4-tak, sebagai sepeda motor berkapasitas mesin yang paling besar pada tahun 1980-an. Binter Merzy bersilinder tunggal. Sayangnya sepeda motor Binter Merzy KX 200 hanya diproduksi sampai tahun 1985, seiring dengan tutupnya perusahaan PT. Bintang Terang.
Binter Merzy KZ 200 diproduksi secara massal di Indonesia sejak tahun 1980. Selama masa produksi terdapat 1 kali perubahan model ditahun akhir dari model pendahulunya menjadi lebih sporty atau yang biasa disebut Merzy New Tank. Binter Merzy pada masanya menjadi favorit para biker untuk kreasi modifikasi menjadi bentuk motor chopper ala Harley Davidson, dan sampai sekarang masih banyak penggemarnya.
Binter Merzy KZ 200, dibuat dalam 2 tipe, yaitu:
Walaupun Binter Merzy KZ 200, sudah tidak diproduksi lagi saat ini. Tapi motor ini tetap eksis, terutama bagi penggemarnya, yang membuat Binter Merzy tetap menjadi legenda.
Binter KE 125
Berjenis motor trail bermesin 125 cc, 2 tak, yang terbilang gagah pada tahun 1981-an. Kalau tidak salah Binter KE 125 diluncurkan oleh Kawasaki sekitar tahun 1981 di Indonesia. Binter KE 125 memiliki suspensi depan yang panjang, begitu juga pada swing arm juga lebih panjang, sehingga terlihat kokoh. Sedangkan pada tangki dengan bentuk volcano yang lebih modern, dibanding motor trail produk lain yang masih memakai gaya lama pada masa itu. sejenisnya Tampilan Binter KE 125 didesain langsung oleh pihak Kawasaki (KHI) Jepang.
Kehadiran Binter KE 125 sezaman dengan Suzuki TS 100 dan Yamaha DT 100, sehingga meramaikan persaingan dalam berbagai even Motocross pada era 1981-an.
Binter GTO 110
Sepeda Motor Binter GTO 110, yang diproduksi pada tahun 1980, menjadi produk Kawasaki pertama yang bermesin 2 Tak berkapasitas mesin 110cc.
Spesifikasi:
Tipe Mesin: 2-stroke 1 Cylinder
Rotary Disc Valve
Mesin : 110cc
Power : 14hp @8500rpm
Spark Plug: NGK B8ES
Transmisi: 5 speed, return shift
Ban depan: 2.50-18 4PR
Ban belakang: 2.75-18 4PR
Binter GTO 125
Seiring dengan Binter GTO 110, Kawasaki juga meluncurkan Binter GTO 125 bermesin 2 Tak dengan kapasitas 125 cc, dengan tenaga yang lebih besar.
Kehadiran Binter GTO 125 ini lumayan diminati oleh para pengguna sepeda motor di Indonesia.
Spesifikasi:
Tipe Mesin : 2 Stroke 1 Cylinder
Rotary Disc Valve
Mesin : 125cc
Power : -
Spark Plug: NGK B8ES
Transmisi : 5 Speed, Return Shift
Ban depan: 2.50-18 4PR
Ban belakang: 2.75-18 4PR
Binter KH 100
Sekitar tahun 1980-an, Kawasaki juga mengeluarkan produk 2 Tak yang memiliki cc lebih kecil dari Binter GTO, yaitu Binter KH 100.
Produk Binter KH 100 ini memiliki 2 varian, yaitu:
- Binter KH 100 ES
- Binter KH 100 EL
Kedua motor ini hampir tidak ada perbedaan, mungkin perbedaan terdapat pada corak warna saja. Kehadiran Binter KH 100 yang bermesin 2 Tak dengan kapasitas mesin 100 cc ini lumayan meramaikan peredaran motor di Indonesia, beriringan dengan Honda GL Max, Suzuki GP 100 dan Yamaha RX 100. Produksi Binter KH 100 hanya berjalan beberapa tahun saja, hingga Kawasaki menghentikan produksinya.
Binter AR 125
Kawasaki pada tahun 1982, memperkenalkan produk sepeda motor "super" nya, yaitu Kawasaki AR 125, dan oleh Distributor Bintang Terang di Indonesia, pada tahun 1984, Kawasaki AR 125 masuk ke Indonesia dengan nama Binter AR 125 secara CBU dari Jepang. Sepeda motor Binter AR 125 ini adalah produk yang paling diandalkan oleh Kawasaki sekitar tahun 1985-an. Binter AR 125 ini berjenis sport touring bermesin 2-tak 125cc, 1 silinder, 125 cc dan monoshock. Sepeda motor ini memiliki 2 versi yaitu Spoke Wheel (SW) dan Cast Wheel (CW).
Masuk ke Indonesia dengan varian Spoke Wheel, tapi tenaga sedikit di bawah varian Cast Wheel (CW) yang dipasarkan di Thailand dan Malaysia. Keduanya berbeda dari segi tampilan dari velg, memakai velg Enkei Cast Wheel asli Jepang.
Pada awal kemunculan Binter AR 125 sebagai motor sport, awalnya sangat menarik perhatian para pengguna sepeda motor di Indonesia, terutama dengan harga "mahal"nya dan istilah "motor sport" untuk Binter AR 125.
Dengan kondisi motor yang terbilang canggih untuk masa 1984-an, bisa dikatakan Binter AR 125 ini sebagai yang terkencang pada masanya. Binter AR 125 pada kondisi standar pabrik mencapai top speed 130 km/jam hanya dalam tempo singkat. Dengan sedikit upgrade, konon Binter AR 125 pernah mencapai top speed 180 km/jam di Sentul.
Spesifikasi:
Mesin : 2-stroke, 124 cc, radiator
Kompresi ratio : 6.5:1
Power : 22hp @9500rpm
Torsi maksimum: 1,7 kg-m @8.000 rpm
Top speed: 130 km/jam (standar pabrik)
Tangki: 11,5 ltr
Suspensi:
- depan: teleskopik
- belakang: monoshock unitrak
Roda:
- depan: 2.75-18"
- belakang: 3.00-18"
Velg : enkei cast wheel
Cover body : full fairing
Transmisi : 6 speed
Stang: clip on
Lampu depan: halogen
Rem depan: cakram single piston
Rem belakang: tromol
Berat: 107 kg
Knalpot: racing
Kawasaki Ninja 150
Pada tahun 1996, setelah sebelumnya tutup pada tahun 1985, Kawasaki Motor Indonesia hadir dengan meluncurkan seri motor tipe sport yang "super sangar", yaitu Kawasaki Ninja 150 yang bermesin 2-tak, silinder tunggal.
Berikut beberapa varian Kawasaki Ninja 150:
Tahun 2006, Kawasaki Ninja mengadopsi Super KIPS, HSAS dan catalytic converter, tapi kode mesin berubah jadi 1855. Beda mesin 1855 dan 1878, dua generasi mesin Ninja 150 punya kelebihan dan kekurangan, yang menjadi ukuran Kawasaki di Indonesia untuk mengevaluasi produknya.
Varian Kawasaki Ninja 150 R dan 150 RR tetap diproduksi sampai 2013 - ... .
Kawasaki Ninja 250
Pada tahun 2008, pabrikan Kawasaki mengeluarkan varian Kawasaki Ninja dengan kapasitas mesin 250 cc, 4-tak, 2 silinder, 2 karburator, yaitu Kawasaki Ninja 250R.
Kawasaki Ninja 250 membawa penyegaran baru genre motor sport sejati kelas premium. Unggul dengan volume body yang kokoh dilengkapi dengan desain mesin yang besar, lampu depan ganda yang agresif, bentuk tail minimalis. Kawasaki Ninja 250 didesain untuk kesesuaian dengan tingkat tinggi pengguna sepeda motor di Indonesia.
Mesin: 4-stroke
Pendinginan: air, dua buah sejajar
Maksimum power: 23.5 kW {32 PS} / 11,000 RPM
Torsi maksimum: 21.0 n-M {2.1 KGF-M} / 10,000 RPM
Volume silinder: 249 cm3
Sistem bahan bakar: fuel injection sistem (o28 mm x 2) dengan katup throttle ganda
Sistem pengapian: digital
Transmisi: 6 speed, return shift
Suspensi:
- Depan 37 mm telescopic fork
- Belakang: uni-trak, model gas-shock dan 5-tingkat penyetelan
Rem:
- Depan: tunggal disc diameter 290 mm dengan kaliper dual-piston
- Belakang: tunggal disc diameter 220 mm dengan kaliper dual-piston
Ban:
- Depan: 110/70-17 M/C (54S)
- Belakang: 140/70-17 M/C (66S)
Panjang x lebar x tinggi: 2,010 x 715 x 1,110 mm
Jarak poros roda: 1,400 mm
Jarak ke tanah: 785 mm
Berat: 172 kg
Kapasitas tangki: 17 liter
Harga Indonesia: Rp. 52.900.000,-
Pada tahun 1984 atau 1985, Kawasaki menutup usaha "Binter" nya di Indonesia, karena sebuah kasus pemilik PT. Bintang Terang, Eddy Tanzil yang buron ke luarnegeri. Baru pada tahun 1996, Kawasaki kembali berkiprah dengan nama PT. Kawasaki Motor Indonesia (KMI), dan tidak menggunakan nama "Binter" lagi.
Sebenarnya Kawasaki di Indonesia memproduksi berbagai type sepeda motor, dari motor jenis sport, touring hingga ke jenis bebek. Sesuai judul postingan di atas, kita membahas berbagai jenis motor sport-touring atau motor sport jantan Kawasaki.
Berikut beberapa sepeda motor sport-touring Kawasaki:
Binter Merzy KZ 200
Pada tahun 1980, ketika Kawasaki masih menggunakan nama Binter, memperkenalkan produk pertama sepeda motor berkapasitas mesin besar, yaitu Binter Merzy, atau Binter Merzy KZ 200. Berkapasitas mesin 200 cc dengan mesin 4-tak, sebagai sepeda motor berkapasitas mesin yang paling besar pada tahun 1980-an. Binter Merzy bersilinder tunggal. Sayangnya sepeda motor Binter Merzy KX 200 hanya diproduksi sampai tahun 1985, seiring dengan tutupnya perusahaan PT. Bintang Terang.
Binter Merzy KZ 200 diproduksi secara massal di Indonesia sejak tahun 1980. Selama masa produksi terdapat 1 kali perubahan model ditahun akhir dari model pendahulunya menjadi lebih sporty atau yang biasa disebut Merzy New Tank. Binter Merzy pada masanya menjadi favorit para biker untuk kreasi modifikasi menjadi bentuk motor chopper ala Harley Davidson, dan sampai sekarang masih banyak penggemarnya.
Binter Merzy KZ 200, dibuat dalam 2 tipe, yaitu:
Binter Merzy KZ 200 (1980) |
- Platina
Binter Merzy dengan pengapian platina diproduksi sampai tahun 1982. - CDI
Binter Merzy dengan pengapian CDI, mulai tahun 1983 hingga tahun 1985, sudah menggunakan starter tangan, rem cakram depan dan sistem kelistrikan DC 12 volt, sehingga lampu depan lebih stabil dengan tombol lampu dim yang efektif. Sehingga Binter Merzy hadir dengan kondisi motor yang sangat nyaman, stabil digunakan untuk touring jauh.
Walaupun Binter Merzy KZ 200, sudah tidak diproduksi lagi saat ini. Tapi motor ini tetap eksis, terutama bagi penggemarnya, yang membuat Binter Merzy tetap menjadi legenda.
Binter KE 125
Berjenis motor trail bermesin 125 cc, 2 tak, yang terbilang gagah pada tahun 1981-an. Kalau tidak salah Binter KE 125 diluncurkan oleh Kawasaki sekitar tahun 1981 di Indonesia. Binter KE 125 memiliki suspensi depan yang panjang, begitu juga pada swing arm juga lebih panjang, sehingga terlihat kokoh. Sedangkan pada tangki dengan bentuk volcano yang lebih modern, dibanding motor trail produk lain yang masih memakai gaya lama pada masa itu. sejenisnya Tampilan Binter KE 125 didesain langsung oleh pihak Kawasaki (KHI) Jepang.
Kehadiran Binter KE 125 sezaman dengan Suzuki TS 100 dan Yamaha DT 100, sehingga meramaikan persaingan dalam berbagai even Motocross pada era 1981-an.
Binter KE 125 (1981) (source: kaskus.co.id) |
Binter GTO 110
Sepeda Motor Binter GTO 110, yang diproduksi pada tahun 1980, menjadi produk Kawasaki pertama yang bermesin 2 Tak berkapasitas mesin 110cc.
Spesifikasi:
Binter GTO 110 (1980) |
Rotary Disc Valve
Mesin : 110cc
Power : 14hp @8500rpm
Spark Plug: NGK B8ES
Transmisi: 5 speed, return shift
Ban depan: 2.50-18 4PR
Ban belakang: 2.75-18 4PR
Binter GTO 125
Seiring dengan Binter GTO 110, Kawasaki juga meluncurkan Binter GTO 125 bermesin 2 Tak dengan kapasitas 125 cc, dengan tenaga yang lebih besar.
Kehadiran Binter GTO 125 ini lumayan diminati oleh para pengguna sepeda motor di Indonesia.
Spesifikasi:
Binter GTO 125 (1980) (source: jualanmotor.com) |
Rotary Disc Valve
Mesin : 125cc
Power : -
Spark Plug: NGK B8ES
Transmisi : 5 Speed, Return Shift
Ban depan: 2.50-18 4PR
Ban belakang: 2.75-18 4PR
Binter KH 100
Sekitar tahun 1980-an, Kawasaki juga mengeluarkan produk 2 Tak yang memiliki cc lebih kecil dari Binter GTO, yaitu Binter KH 100.
Binter KH 100 ES |
- Binter KH 100 ES
- Binter KH 100 EL
Kedua motor ini hampir tidak ada perbedaan, mungkin perbedaan terdapat pada corak warna saja. Kehadiran Binter KH 100 yang bermesin 2 Tak dengan kapasitas mesin 100 cc ini lumayan meramaikan peredaran motor di Indonesia, beriringan dengan Honda GL Max, Suzuki GP 100 dan Yamaha RX 100. Produksi Binter KH 100 hanya berjalan beberapa tahun saja, hingga Kawasaki menghentikan produksinya.
Binter AR 125
Kawasaki pada tahun 1982, memperkenalkan produk sepeda motor "super" nya, yaitu Kawasaki AR 125, dan oleh Distributor Bintang Terang di Indonesia, pada tahun 1984, Kawasaki AR 125 masuk ke Indonesia dengan nama Binter AR 125 secara CBU dari Jepang. Sepeda motor Binter AR 125 ini adalah produk yang paling diandalkan oleh Kawasaki sekitar tahun 1985-an. Binter AR 125 ini berjenis sport touring bermesin 2-tak 125cc, 1 silinder, 125 cc dan monoshock. Sepeda motor ini memiliki 2 versi yaitu Spoke Wheel (SW) dan Cast Wheel (CW).
Masuk ke Indonesia dengan varian Spoke Wheel, tapi tenaga sedikit di bawah varian Cast Wheel (CW) yang dipasarkan di Thailand dan Malaysia. Keduanya berbeda dari segi tampilan dari velg, memakai velg Enkei Cast Wheel asli Jepang.
Pada awal kemunculan Binter AR 125 sebagai motor sport, awalnya sangat menarik perhatian para pengguna sepeda motor di Indonesia, terutama dengan harga "mahal"nya dan istilah "motor sport" untuk Binter AR 125.
Dengan kondisi motor yang terbilang canggih untuk masa 1984-an, bisa dikatakan Binter AR 125 ini sebagai yang terkencang pada masanya. Binter AR 125 pada kondisi standar pabrik mencapai top speed 130 km/jam hanya dalam tempo singkat. Dengan sedikit upgrade, konon Binter AR 125 pernah mencapai top speed 180 km/jam di Sentul.
Binter AR 125 |
Mesin : 2-stroke, 124 cc, radiator
Kompresi ratio : 6.5:1
Power : 22hp @9500rpm
Torsi maksimum: 1,7 kg-m @8.000 rpm
Top speed: 130 km/jam (standar pabrik)
Tangki: 11,5 ltr
Suspensi:
- depan: teleskopik
- belakang: monoshock unitrak
Roda:
- depan: 2.75-18"
- belakang: 3.00-18"
Velg : enkei cast wheel
Cover body : full fairing
Transmisi : 6 speed
Stang: clip on
Lampu depan: halogen
Rem depan: cakram single piston
Rem belakang: tromol
Berat: 107 kg
Knalpot: racing
Kawasaki Ninja 150
Pada tahun 1996, setelah sebelumnya tutup pada tahun 1985, Kawasaki Motor Indonesia hadir dengan meluncurkan seri motor tipe sport yang "super sangar", yaitu Kawasaki Ninja 150 yang bermesin 2-tak, silinder tunggal.
Berikut beberapa varian Kawasaki Ninja 150:
Tahun 1996: Kawasaki Ninja 150 (kode produksi KR 150 C; kode mesin 1855)Kawasaki Ninja 150 L
(source: http://motorkawasaki.com)- Tahun 1997: Kawasaki Ninja 150 R (kode produksi KR 150 J; kode mesin 1855)
- Tahun 2002: Kawasaki Ninja 150 RR, Built Up langsung dari Thailand (kode produksi KR 150 K; kode mesin 1878); teknologi super KIPS; faring.
Tahun 2006, Kawasaki Ninja mengadopsi Super KIPS, HSAS dan catalytic converter, tapi kode mesin berubah jadi 1855. Beda mesin 1855 dan 1878, dua generasi mesin Ninja 150 punya kelebihan dan kekurangan, yang menjadi ukuran Kawasaki di Indonesia untuk mengevaluasi produknya.
Varian Kawasaki Ninja 150 R dan 150 RR tetap diproduksi sampai 2013 - ... .
Kawasaki Ninja 250
Pada tahun 2008, pabrikan Kawasaki mengeluarkan varian Kawasaki Ninja dengan kapasitas mesin 250 cc, 4-tak, 2 silinder, 2 karburator, yaitu Kawasaki Ninja 250R.
Kawasaki Ninja 250 membawa penyegaran baru genre motor sport sejati kelas premium. Unggul dengan volume body yang kokoh dilengkapi dengan desain mesin yang besar, lampu depan ganda yang agresif, bentuk tail minimalis. Kawasaki Ninja 250 didesain untuk kesesuaian dengan tingkat tinggi pengguna sepeda motor di Indonesia.
Kawasaki Ninja 250 R (http://kawasaki-motor.co.id) |
Pendinginan: air, dua buah sejajar
Maksimum power: 23.5 kW {32 PS} / 11,000 RPM
Torsi maksimum: 21.0 n-M {2.1 KGF-M} / 10,000 RPM
Volume silinder: 249 cm3
Sistem bahan bakar: fuel injection sistem (o28 mm x 2) dengan katup throttle ganda
Sistem pengapian: digital
Transmisi: 6 speed, return shift
Suspensi:
- Depan 37 mm telescopic fork
- Belakang: uni-trak, model gas-shock dan 5-tingkat penyetelan
Rem:
- Depan: tunggal disc diameter 290 mm dengan kaliper dual-piston
- Belakang: tunggal disc diameter 220 mm dengan kaliper dual-piston
Ban:
- Depan: 110/70-17 M/C (54S)
- Belakang: 140/70-17 M/C (66S)
Panjang x lebar x tinggi: 2,010 x 715 x 1,110 mm
Jarak poros roda: 1,400 mm
Jarak ke tanah: 785 mm
Berat: 172 kg
Kapasitas tangki: 17 liter
Harga Indonesia: Rp. 52.900.000,-
Binter Merzy KZ200 motor favorit ane gan. Mantap nih ulasan sejarahnya.
BalasHapusRegard, Modifikasi Motor.
iya emang keren Binter Merzy sob, ane sempat punya 1 dulu, sayang karena sekolah di luar pulau asal, kejual ama ortu ...
Hapus